Menggenapi hukum Taurat

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 5:17-20)

Tuhan Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat. Bukan hanya itu, Tuhan menyempurnakan hukum Taurat dan kitab para nabi. Tuhan sendiri berkata sebelum lenyap langit dan bumi satu iota atau satu titik pun tidak akan dilenyapkan sebelum semuanya terjadi. Sungguh luar biasa, sejarah membuktikan apa yang Tuhan Yesus katakan ini benar. Kitab Taurat dan kitab para nabi masih tersimpan melalui salinan-salinannya yang masih dapat dibaca, yang kemudian dikanonisasi oleh bapak-bapak gereja seluruh dunia.

Perkataan Tuhan Yesus mengandung fakta bahwa hukum Taurat dan kitab para nabi harus terjadi/tergenapi dahulu. Langit dan bumi akan lenyap suatu hari nanti.

Murid-murid Tuhan Yesus harus mengajarkan dan melakukan segala perintah hukum Taurat. Tetapi tidak seperti orang-orang farisi dan ahli-ahli Taurat, murid-murid harus lebih baik dari pada mereka. Orang-orang farisi dan ahli-ahli Taurat, tidak membunuh, tetapi mereka marah kepada Tuhan Yesus dan membenci Tuhan Yesus di dalah hati. Murid-murid tidak boleh demikian, bahkan musuh atau orang jahat pun harus dikasihi dan tetap berbuat baik kepada mereka.

Kata "hidup keagamaan" diterjemahkan dari kata "alitea" yang berarti kebenaran. Yesus menegaskan kepada murid-muridNya kalau kebenaran hidup mereka tidak lebih dari pada orang farisi dan ahli taurat mereka tidak masuk kerajaan sorga. Seorang murid harus hidup benar (saleh dan tidak bercacat dihadapan Tuhan). Oleh karena itu, Kekristenan bukan sekedar melakukan hukum taurat melainkan menggenapi seluruh rencana dan kehendak Allah dalam hidupnya.

0 comments:

Post a Comment

My Instagram