Yesus adalah Tuhan

Tidaklah cukup bagi seorang Kristen mangaku Yesus adalah Tuhan. Ia harus menjadikan Yesus sebagai Tuhan bagi dirinya. Konsekuensinya adalah dirinya menjadi hamba/budak/pelayan bagi Tuhannya. Tidaklah pantas bagi seorang pelayan memanfaatkan Tuhannya untuk memperoleh kesembuhan, memperoleh kenyamanan, memperoleh harta kekayaan, memperoleh kelimpahan, memperoleh pangkat gelar dan kehormatan, memperoleh segalanya.

Seorang pelayan harus bekerja keras, berjuang dan berkorban memperoleh semua itu, bukan untuk dirinya, tetapi untuk Tuhannya. Sudah sepantasnya Tuhanlah yang memanfaatkan pelayannya untuk memperoleh semuannya itu. Yang terbaik harus diberikan bagi Tuhannya. Rajin, jujur, kerja keras dan bertanggungjawab merupakan suatu keharusan. Yang terbaik harus diperoleh agar dapat memberi yang terbaik bagi Tuhannya.

Hidup seorang Kristen hanya untuk menyenangkan Tuhannya. Seorang pelayan melakukan kehendak Tuhannya. Ia rela melakukan semua perintah Tuhannya yaitu melakukan kebenaran (kehendak Bapa yang di sorga). Yang harus dikejar, diperjuangkan dan dicapai adalah kesempurnaan (haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu di sorga adalah sempurna) seperti yang dikatakan Tuhan Yesus sendiri. Hidup kudus, suci, berkenan dan tidak bercela di hadapan Tuhan adalah pilihan yang mutlak tanpa ada kompromi sedikitpun. Perjuangan ini adalah untuk mengerti kehendak Bapa dan melakukannya.

Rumah, kendaraan, perhiasan, pangkat gelar dan kehormatan, bahkan apapun yang dimilikinya, tidak ada artinya kecuali menyenangkan Tuhannya. Pelayanan dan pengorbanan tanpa batas merupakan suatu keharusan. Tidak ada pilihan lain, apapun yang Tuhan mau ia lakukan harus dilakukannya, yang Tuhan minta harus diberikannya, yang Tuhan tidak suka harus dilepaskannya.

0 comments:

Post a Comment

My Instagram