Berbagahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Tuhan hendak mengubah suasana jiwa kita. Orang yang kesukaannya harta dunia, kehormatan, pangkat dan gelar, kedudukan sosial, bukan Tuhan dan kerajaan-Nya, tentu tidak dapat memahami perkataan Tuhan ini. Justru karena semuanya itu kita harus berdukacita, kita harus meratap dan menyesalinya, karena kita tidak menjadikan Tuhan dan kerajaannya sebagai satu-satunya kesukaan kita.
Orang yang berdukacita atau meratap karena keadaan jiwanya belum menyukakan hati Tuhan akan dihibur. Keadaan jiwa yang sombong, angkuh, gila hormat, cinta dunia (materialisme/matre), bahkan bermoral rendah. Keadaan yang jauh dari kesucian dan kebenaran Tuhan, membuat orang itu meratap. Tuhanlah yang akan menghibur. Penghiburan ini dapat dirasakan seseorang ketika dirinya menjadikan Tuhan dan kerajaan-Nya satu-satunya kesukaannya.
Reading
Add Comment
0 comments:
Post a Comment